Jumat, 09 Oktober 2015

CoreOS.riza andilion ( TKJ/B ) reguler

Mengenal CoreOS

Pengetahuan dasar tentang CoreOS. Mulai dari apa itu CoreOs sampai gambaran besar arsitekturnya. Pengetahuan dasar tentang sistem operasi linux dan LXC(Linux Container).
Apa itu CoreOS?
CoreOS adalah salah satu disribusi Linux yang diciptakan khusus untuk server. CoreOS dilengkapi dengan utilitas tambahan yang mempermudah untuk men-scale server seperti yang digunakan perusahaan internet besar seperti Google, Facebook dan Twitter.
Sebagai seorang software enginer, kita harus selalu mengansumsikan kalo server akan mengalami gangguan yang tak terduga. Nah CoreOS sendiri sudah didesain untuk mengatasi hal ini dengan arsitektur yang ditawarkan.

Gambaran besar arsitektur CoreOS

Sebagai distribusi Linux, CoreOS tidak dilengkapi dengan package manager. Melainkan tiap CoreOS secara default sudah terinstall Docker. Docker inilah yang gunanya untuk memanage Linux container akan tetapi tanpa hypervisor. Jadi bisa dibayangkan kecepatan waktu bootnya, hanya butuh sekitar miliseconds. dengan kata lain CoreOS adalah sebuah abstraksi layer dari beberapa Linux container didalamnya.
Apa itu Docker? Silakan liat di postingan sebelumnya klikdisini
1-uJOu1EPCxXJh9tqDjKJyHw
Anda bisa jalanin distribusi linux lain diatas CoreOS. Misalnya Ubuntu. Mungkin ini akan membuat bingung, tapi tiap linux container itu didesain untuk menjalankan satu fungsi saja. Hal ini disebut Service, misal hanya berjalan untuk API enpoint, caching atau load balancer.
Dalam fase produksi, biasanya ada lebih dari satu host CoreOS yang berjalan. Hal ini disebut Cluster. salah satu CoreOS yang berjalan di Cluster sering disebut Instance cluster.
1-Kz-q11rZz8ZNGCxymSRY4A
CoreOS menyediakan utilitas bernama etcd, semacam key-value store, yang digunakan untuk alat komunikasi antara masing-masing instance cluster.
CoreOS juga mempunyai utilitas yang bernama fleet. fleet merupakan utilitas yang berdasar dari systemd. Salah satu fungsinya adalah mengatur linux container mana yang berjalan. Salah satu contohnya, Misal ada kerusakan di salah satu Service, kita tinggal mengatur service mana yang akan jadi backupnya lewat konfigurasi fleetnya.
semoga bermanfaat bagi semuanya... :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar